Ketika memutuskan membuat bisnis, penting sekali untuk mengetahui beberapa hal. Tujuannya tentu saja agar tidak kehilangan momen dalam menggaet konsumen hingga mereka mau melakukan transaksi, bahkan repeat order. Lalu, bagaimana cara bangun bisnis agar sukses dan menguntungkan?
Salah satu caranya adalah menggunakan funnelling. Dengan paham mengenai konsep funneling, berarti kamu sudah memegang fondasi penting yang bisa bermanfaat dan impactful untuk bisnis, Jadi, ketika kamu hendak membuat bisnis, jangan berpikiran bahwa modal dan produk saja sudah cukup, ya.
Nah, untuk membantumu memahami lebih dalam mengenai funneling marketing tersebut, kami sudah menyiapkan beberapa informasi keren. Yuk, simak informasinya!
Mengenal Konsep Funneling
Funneling adalah sebuah teknik yang dapat membantu kamu untuk memetakan proses seorang calon konsumen, hingga ia berhasil membeli produk yang kamu tawarkan.
Dari sini, kamu akan tahu bagaimana journey dari seseorang hingga akhirnya dia memutuskan untuk membeli produkmu.
Seperti yang kamu tahu, saat ini customer journey seseorang itu bisa terjadi secara online maupun offline. Keduanya masih sama-sama berlaku karena semaju dan secanggih apa pun metode online, proses berbelanja secara offline pun masih sangat digemari.
Dalam proses berbelanja offline, kamu biasanya akan datang ke mall atau pasar terlebih dahulu. Setelah itu, ketika memutuskan masuk ke dalam sebuah toko, kamu akan melihat-lihat produk sambil bertanya kepada penjaganya.. Terakhir, jika tertarik dengan produknya, maka proses jual-beli pun berlangsung.
Sementara itu, proses berbelanja online pun sebenarnya sama dengan offline, namun perbedaannya ada pada medianya. Orang yang melihat iklan produkmu akan masuk ke “toko” dengan cara klik landing page atau ke marketplace.
Lalu untuk memahami produk, orang tersebut akan mengecek deskripsi atau bahkan bertanya kepada admin. Terakhir, barulah proses jual-beli terjadi ketika si calon konsumen tertarik.
Secara ringkas, proses setiap tahapannya adalah:
- Offline: berkunjung ke mall – datang ke toko – tanya-tanya – closing.
- Online: ads atau social media post – datang ke toko di marketplace – tanya-tanya – closing.
Jadi, ibaratnya funneling itu sama seperti terowongan yang akan memetakan seberapa banyak orang pada setiap proses berbelanja tersebut.
Kenapa Kamu Harus Paham Konsep Funneling?
Tujuan dari memahami konsep funneling atau customer journey tersebut adalah untuk mempermudah dalam memetakan hubungan antara kenaikan atau penurunan omzet dan investasi marketing.
Jadi funneling-nya adalah dengan kamu memetakan masing-masing step pada customer journey.
Misalnya saat omzet kamu naik, kamu bisa melihat di tahap manakah pembeli banyak berada dan akhirnya sampai ke pembelian. Begitu juga sebaliknya saat omzet menurun.
Dengan begitu, kamu bisa tahu di mana proses yang menyebabkan kenaikan dan penurunan omzet. Lalu kamu juga bisa memutuskan untuk berinvestasi di tahapan yang tepat.
Proses funneling antar brand atau produk akan berbeda satu sama lain, karena adanya perbedaan customer journey pada setiap target produk. Jadi, kamu tidak bisa asal mencontoh funneling milik orang lain.
Misalnya saja produk di bidang fashion, di mana orang-orang akan lebih tertarik ketika fotonya bagus. Maka, pastikan pada setiap tahapan iklan, postingan media sosial, ataupun marketplace harus memiliki foto atau visual produk yang bagus. Dengan begitu, saat closing, kemungkinan hasilnya juga akan bagus.
Apa yang Terjadi jika Kamu Tidak Memahami Konsep Funneling?
Jika pengetahuan bisnismu terkait funneling ini kurang memadai, maka ada beberapa hal yang bisa terjadi, yaitu:
1. Menyalahkan Sesuatu Tanpa Data
Ketika omzet bisnis mengalami kemerosotan, kamu mungkin cenderung untuk menyalahkan satu aspek tanpa memiliki dasar. Misalnya, saja kamu menyalahkan produk tanpa melakukan analisis data, hanya berdasarkan feeling atau perkiraan saja.
Padahal bisa jadi bukan produk itu yang bermasalah. Kemungkinan adanya kesalahan lain sangat terbuka, misalnya saja dari sisi konten, katalog, dan sebagainya.
2. Proses Analisis yang Salah
Ketika terlalu banyak memegang data pun, kamu bisa kesulitan ketika cara menganalisisnya tidak tepat. Sebab terlalu banyak data yang muncul, sehingga kamu kebingungan harus mulai dari mana untuk memetakannya.
Setelah paham mengenai apa yang harus disiapkan sebelum bisnis ini, maka ke depannya kamu bisa mencapai target penjualan atau paham di mana letak masalah pada bisnis.
Nah, jika cara bangun bisnis menggunakan funneling ini terlalu sulit untuk kamu terapkan sendiri, maka solusinya adalah menggunakan bantuan digital marketing agency Griity. Dengan layanan Performance Marketing kami, kamu bisa menerapkan dan memetakan funneling dengan tepat. Hubungi kami sekarang!