3 Alasan Kenapa Brand Tidak Tumbuh & Cara Mengatasinya

Share:

Ketika memulai sebuah bisnis, kamu tentu berharap bisa mendapatkan keuntungan yang maksimal, sekali pun baru merintis. Sayangnya, beberapa bisnis tidak bisa mencapai hal tersebut karena tidak mengalami growth alias stagnan. Oleh karena itu, penting sekali tahu alasan kenapa brand tidak tumbuh.

Dengan mengetahui alasan bisnismu tidak mengalami pertumbuhan atau omzet yang segitu-gitu saja, kamu bisa memetakan permasalahan hingga menemukan solusi terbaik.

Untuk membantumu menemukan insight mengenai penyebab hingga cara mengatasinya, kami sudah merangkumnya di sini.

Penyebab Brand Tidak Mengalami Pertumbuhan

Secara umum, ada tiga alasan utama yang membuat bisnis kamu tidak mencapai target yang diinginkan, yaitu:

1. Budget Kecil atau Tidak Cukup Data

Alasan pertama ini mungkin kurang relatable dengan kamu, karena merasa ada budget untuk menjalankan usaha. Sayangnya, disadari atau tidak, kurangnya budget untuk berinvestasi merupakan salah satu alasan krusial sebuah bisnis tidak bisa bertumbuh.

Memangnya, dana atau budget ini untuk apa saja, sih? Dana investasi untuk bisnis biasanya dialokasikan untuk beberapa pos, bergantung pada strategi yang diambil. Namun beberapa di antaranya yaitu:

  • Untuk Momentum

Ketika membuat bisnis baru, kamu pasti menyadari bahwa bukan hanya kamu yang baru merintis. Di saat yang sama, ada banyak orang yang membuat brand offline maupun online baru. Jadi, selain bersaing dengan bisnis yang sudah eksis, kamu juga harus “mencari tempat” di antara brandbrand baru tersebut.

Peran budget dalam hal ini adalah untuk membantu kamu memperkenalkan brand ke masyarakat yang lebih luas. Kamu bisa membuat momentum dengan membuat iklan atau konten di media sosial, seperti TikTok dan Instagram.

Untuk membuat para calon konsumen sadar dan tertarik dengan brand-mu, maka kedua hal tersebut harus diproduksi berulang kali dengan konsisten. Untuk merealisasikan ini, kamu perlu menyediakan budget yang memadai.

  • Untuk Mendapatkan Data

Kamu butuh banyak data mengenai calon konsumen yang bisa dianalisis dari konten atau iklan, agar bisa  melakukan evaluasi dan membuat keputusan terbaik.

Untuk brand baru, maka harus cukup jor-joran mendapatkan data-data tersebut, sehingga budget iklan ataupun konten harus lebih besar lagi.

2. Prioritas Channel yang Salah

Beberapa brand yang baru launching lebih memilih investasi ke media sosial menggunakan influencer untuk memperkenalkan produknya. Hal ini tidak salah.

Namun, mengingat untuk melakukan hal ini butuh konten yang berkesinambungan dan budget yang lumayan besar, maka pemilik bisnis baru sebaiknya menghindari ini sebagai metode utama lebih dahulu.

Sebagai gantinya, cobalah untuk fokus ke paid marketing lebih dahulu. Alokasinya bisa mencapai 60%-70% dari total anggaran kamu. Sebab, metode inilah yang paling cepat untuk membuat brand kamu dikenal publik sekaligus mengumpulkan banyak data, seperti poin pada pertama di atas.

3. Tidak Menggunakan Creative Framework dengan Benar

Beberapa bisnis memilih sekadar ikut-ikutan dengan cara pesaingnya. Padahal, efektivitas setiap metode untuk masing-masing brand ataupun produk akan berbeda. Kalau kamu merasa tertohok, sadari bahwa perilaku ini menunjukkan bahwa tim kamu masih kurang dalam menjalankan creative framework/creative process.

Di sinilah kamu butuh pemahaman dan proses kerja yang benar agar bisa menemukan angle-angle atau sudut pandang yang sesuai dengan produk.

Cara Mengatasi Brand yang Tidak Tumbuh

Dengan beberapa poin di atas, kamu tentu makin penasaran bagaimana cara yang tepat untuk mengatasinya.

Salah satu solusi paling efektif menanganinya adalah dengan menggunakan strategi growth marketing. Konsepnya adalah dengan memikirkan impact terlebih dahulu. Nah, salah satu cara mendapatkan impact yang tinggi adalah dengan capital atau modal yang sesuai.

Jadi, kamu bukan sekadar melemparkan budget yang tinggi untuk iklan. Kamu perlu strategi khusus, tentu dengan memperhatikan brand ataupun pasarnya.

Sebenarnya, dengan menggunakan growth marketing, besar kecilnya capital tidak akan terlalu menjadi masalah. Sebab, jika sudah tahu cara meningkatkan penjualan menggunakan metode ini, sekali pun pesaingmu memiliki capital besar namun tidak tahu cara memanfaatkannya, bisnis kamu bisa lebih unggul.

Nah, karena growth marketing bukan hal yang bisa dipelajari dalam semalam saja, maka kamu membutuhkan bantuan dari tim profesional. Dengan menggunakan growth service Griity, kamu hanya akan menerima hasil yang memuaskan. 

Tim Griity merupakan growth agency berisikan profesional yang siap memberikan layanan optimal. Kamu tidak akan perlu lagi bertanya-tanya kenapa brand tidak tumbuh, karena semuanya bisa teratasi dengan cepat dan sesuai kebutuhan. Yuk, konsultasikan bisnismu pada kami sekarang juga!

More to Read